Minggu, 16 Maret 2014

MINERALOGI

Mineral itu artinya benda padat yang tersusun secara alami, anorganik, dan punya ciri kristal tertentu.
Untuk mengelompokan mineral kita harus tau dulu sifat-sifat fisik yang dimiliki mineral tersebut. Nah, ini dia sifat-sifat fisik mineral :
  • WARNA/colour
     warna pada kristal terbagi dua, yakni allokromatik dan idiokromatik. Sifat                                 mineral allokromatik (terpengaruh mineral pengotor) biasanya dimiliki oleh mineral-mineral colourless seperti kalsit, kuarsa, gipsum, halit, dll. Sedangkan mineral idiokromatik (tidak terpengaruh mineral pengotor dan cenderung punya warna tetap) biasanya dimiliki mineral logam dan mineral-mineral gelap seperti emas, magnetit, hematit, dll.

  • CERAT/streak
adalah warna kristal dalam bentuk bubuk. Pirit yang berwarna merah, punya cerat berwarna hitam. Mineral-mineral colourless biasanya punya cerat berwarna putih.

  • BELAHAN/cleavage 
adalah sifat mineral ketika diiris dari beberapa sudut. Tidak semua mineral punya belahan. Mineral yang memiliki belahan terbagi beberapa lagi, sepertisatu arah (muskovit, biotit, flogofit), dua arah (plagioklas), dan tiga arah (kalsit).

  • KILAP/luster
adalah sifat kristal ketika terkena cahaya. Terbagi menjadi kilap intan, kilap logam, kilap mutiara, kilap tanah, kilap kaca, kilap damar, kilap lemak dan kilap sutra.

  • KETEMBUSAN CAHAYA
adalah sifat bagaimana kristal saat menerima cahaya, menembuskan atau memantulkannya. Ada tiga; yakni opak/memantulkan semua cahaya yang diterimanya (pada mineral idiokromatik), translucent/meneruskan sedikit cahaya, dan transparant/meneruskan semua cahaya.

  • KEKERASAN/hardness
merupakan sifat kristal ketika kristal tersebut di'adu' dengan sesuatu atau kristal lain. Ada skala alami dan ada juga skala mohs.


skala mohs
  1. skala 1 untuk yang paling tidak kuat, yaitu mineral talk.
  2. skala 2, mineral gipsum.
  3. skala 3, mineral kalsit.
  4. skala 4, mineral fluorit.
  5. skala 5, mineral apatit.
  6. skala 6, mineral plagioklas.
  7. skala7, mineral kuarsa.
  8. skala 8, mineral topaz.
  9. skala 9, mineral korundum.
  10. skala 10, mineral intan.
skala alami

  1. skala 2,5 untuk kuku
  2. skala 3 untuk jarum
  3. skala 3,5 untuk uang tembaga
  4. skala 4,5 untuk paku
  5. skala 5,5 untuk pisau baja
  6. skala 5,5-6 untuk kaca
  7. skala 6-7 untuk kikir
  8. skala 8-9 untuk amplas

  • DAYA TAHAN/tenacity
ada brittle (cepat menjadi bubuk, misalnya kuarsa), sectile (bisa diiris),ductile (bisa dipintal), malleable (bisa ditempa, misalnya mineral logam),flexibel (bisa diubahbentuk tapi tidak bisa kembali ke bentuk semula, seperti talk), dan elastis (bisa diubahbentuk dan bisa kembali ke bentuk semula, misalnya muskovit).

  • PECAHAN/fracture
ada beberapa bentuk pecahan mineral, diantaranya :

even/rata, seperti pada mineral lempung
uneven/tidak rata, seperti pada garnet
concoidal/pecahan lengkung, seperti pada kuarsa
berserat, seperti pada asbes dan augit
runcing, seperti pada mineral-mineral logam 
  • KEMAGNETAN 

Ferromagnetik
Mineral-mineral ferromagnetik bukan cuma sangat “bersemangat” kalau medan magnet dari luar datang.. saking ngefansnya sama si medan magnet nih, mineral-mineral ferromagnetik bahkan punya sifat kemagnetan yang permanen! 
Contoh: 
Magnetit (Fe3O4)
pyrrhotit (Fe1-xS)
Maghemite (Fe2O3, γ-Fe2O3)
Isovite ((Cr,Fe)23C6)
Chromferide (Fe3Cr1-x)
Symthite ((Fe,Ni)9S11 atau ((Fe,Ni)13S16)
Wilhelmramsayite (Cu3FeS3•2(H2O)
Batiferrite (Ba[Ti2Fe10]O19)

Paramagnetik
                Beda dengan mineral-mineral paramagnetik yang “cinta mati” sama medan magnet, “cinta” mineral-mineral paramagnetik sementara aja! Mineral-mineral ini bersifat magnet cuma ketika ada medan magnet disekitarnya. Begitu medan magnet dari luar pergi, hilang deh sifat kemagnetannya. 
Contoh: Hematit (Fe2O3)
             Franklinite ((Zn,Fe2+)(Fe3+)2O4 )
             Pirit (FeS2)
             Kalkopirit (CuFeS2)
             Olivin ((Mg,Fe)2SiO4)
             Ilmenit (FeTiO3)
             Piroksen (Mg,Fe)SiO3)
             Hornblende ((Ca,Na)2–3(Mg,Fe,Al)5(Al,Si)8O22(OH,F)2
             Mineral mika (Biotit, Muskovit, Flogofit)

Diamagnetik
                Digoda medan magnet? Cuek aja, lagi! Itulah mineral-mineral diamagnetik. Dalam bahasa sehari-hari, kita sering bilang benda-benda seperti air, udara, plastik, kertas sebagai benda “tanpa magnet”.  Sebenarnya, benda-benda diamagnetik sedikit menolak medan magnet. Yang termasuk mineral-mineral diamagnetik adalah mineral-mineral non-logam, seperti 
Sulfur (S)
Kuarsa (SiO2)
Halite (NaCl)
Calcite (CaCO3)
Ortoklas (KAlSi3O8)
Plagioklas ((Na,Ca)(Si,Al)4O8)
Talk(Mg3Si4O10(OH)2)
Gipsum (CaSO4·2H2O)
Intan (C)
Materi Mineral Optik
Mineral Pembentuk batuan Beku
KUARSA

  • ·         Warna : colourless
  • ·         Pleokroisme : tidak ada
  • ·         Ketembusan Cahaya : translucent
  • ·         Bentuk : anhedral
  • ·         Belahan : tidak ada
  • ·         Indeks bias : n > n balsam.
  • ·         Relief : sangat rendah.
  • ·         Warna Interferensi : putih/sedikit kuning orde pertama
  • ·         Gelapan : paralel
  • ·         Sudut gelapan : parallel, 00
  • ·         Kembaran : tidak dapat teramati
  • ·         Dwi bias : nγ – nα = 0,009
  • ·         Sifat pembeda : relief rendah, dwi bias rendah, tidak ada belahan, uniaxial positif
  • ·         Keterdapatan : dapatditemukan pada batuan beku,sedimen dan metamorf



ORTHOKLAS

  • ·         Warna : colourless
  • ·         Pleokroisme : tidak ada
  • ·         Ketembusan Cahaya : translucent
  • ·         Bentuk : hadir dalam bentuk fenokris, sub-anhedral
  • ·         Belahan : satu arah
  • ·         Indeks bias : n < n balsam.
  • ·         Relief : rendah.
  • ·         Warna Interferensi : putih & abu-abu orde pertama
  • ·         Gelapan : paralel
  • ·         Sudut gelapan : parallel, 00 – 120
  • ·         Kembaran : Carlsbad
  • ·         Dwi bias : nγ – nα = 0,008
  • ·         Sifat pembeda : relief rendah, intermediet 2V, kembaran Carlsbad, berkas seperti awan,
  • ·         Keterdapatan : granite, granodiorite, syenite, and batuan felsic, arkoses and  batuan metamorf kontak dan regional


PLAGIOKLAS

  • Warna : colourless
  • Pleokroisme : tidak ada
  • Ketembusan Cahaya : translucent
  • Bentuk : euhedra atau anhedra, tabular
  • Belahan : dua arah
  • Indeks bias : n < n balsam.
  • Relief : rendah.
  • Warna Interferensi : putih & abu-abu orde pertama
  • Gelapan : inclined
  • Sudut gelapan : 120 – 190
  • Kembaran : polysintetic
  • Dwi bias : nγ – nα = 0.007-0.013
  • Sifat pembeda : relief rendah, kembaran polysintetic, biaxial,
  • Keterdapatan : semua jenis batuan beku dan metamorf, kadang dalam batuan sedimen



HIPERSTENE

  • ·         Warna : tak berwarna sampai hijau pupus atau merah pupus.
  • ·         Pleokroisme : trikroid
  • ·         Ketembusan Cahaya : translucent
  • ·         Bentuk : prismatik subhedral
  • ·         Belahan : 1 arah
  • ·         Indeks bias : n > n balsam..
  • ·         Relief : tinggi.
  • ·         Warna Interferensi : kuning-merah orde pertama
  • ·         Gelapan : paralel
  • ·         Sudut gelapan : parallel, 00
  • ·         Kembaran : parang ada
  • ·         Dwi bias : nγ – nα = 0,010 – 0,016
  • ·         Sifat pembeda : pleokroisme pada hiperstene. Mirip dengan andalusit tetapi mineral hiperstene panjang – lambat sedangkan andalusit panjang – cepat.
  • ·         Keterdapatan : umumnya ditemukan pada batuan beku basa, pada batuan metamorfik regional high grade.



ENSTANTITE

  • ·         Warna : colourless
  • ·         Pleokroisme : trikroid
  • ·         Ketembusan Cahaya : translucent
  • ·         Bentuk : prismatik
  • ·         Belahan : dua arah (88 dan 92)
  • ·         Indeks bias : n > n balsam.
  • ·         Relief : tinggi.
  • ·         Warna Interferensi : hijau muda orde pertama
  • ·         Gelapan : paralel
  • ·         Sudut gelapan : parallel, 00
  • ·         Kembaran : jarang
  • ·         Dwi bias : nγ – nα = 0,008 – 0,009
  • ·         Sifat pembeda : dibedakan dari hiperstene yaitu tidak adanya pleokroisme sedangkan dari piroksen monoklinik adalah gelapan yang parallel.
  • ·         Keterdapatan : umumnya ditemukan pada batuan beku basa, pada batuan metamorfik regional high grade.


AUGITE

  • ·         Warna : colourless, hijau pupus
  • ·         Pleokroisme : tidak ada
  • ·         Ketembusan Cahaya : translucent
  • ·         Bentuk : prismatik pendek anhedral
  • ·         Belahan : 2 arah (87 dan 93)
  • ·         Indeks bias : n > n balsam.
  • ·         Relief : tinggi.
  • ·         Warna Interferensi : biaxial positif
  • ·         Gelapan : paralel
  • ·         Sudut gelapan : 360-450
  • ·         Kembaran : polisintetik
  • ·         Dwi bias : sedang, nγ – nα = 0,021 – 0,025
  • ·         Sifat pembeda : bedanya dengan diopsite adalah warnanya yang lebih gelap.
  • ·         Keterdapatan : umumnya ditemukan pada batuan beku subsilisik, seperti auganit, gabro, basalt, olivine, limburgit, peridotit, andesit piroksin, juga pada gneiss dan granulit pada tingkat metamorfisme tingggi.


DIOPSIDE

  • ·         Warna : colourless sampai hijau pupus
  • ·         Pleokroisme : tidak ada
  • ·         Ketembusan Cahaya : translucent
  • ·         Bentuk : prismatik subhedral
  • ·         Belahan : 2 arah (87 dan 93)
  • ·         Indeks bias : n > n balsam.
  • ·         Relief : tinggi.
  • ·         Warna Interferensi : lebih besar dari orde kedua
  • ·         Gelapan : paralel
  • ·         Sudut gelapan : sudut gelapan maksimum pada bidang yang memotong parallel sumbu c dari -370 – -440. Pada arah yang menyilang sudut gelapan simetris dengan bidang belahan.
  • ·         Kembaran : jarang ada
  • ·         Dwi bias : nγ – nα = 0.018-0.034
  • ·         Sifat pembeda : biaxial, warna nya hijau terang, belahan
  • ·         Keterdapatan : umumnya ditemukan pada batuan beku basa.
  •  

HORNBLENDA

  • ·         Warna : coklat atau hijau
  • ·         Pleokroisme : kuning – hijau, biru – hijau, hijau, coklat
  • ·         Ketembusan Cahaya : translucent
  • ·         Bentuk : prismatik
  • ·         Belahan : dua arah {110} pada 56o dan 124o.
  • ·         Indeks bias : n > n balsam.
  • ·         Relief : agak tinggi.
  • ·         Warna Interferensi : lebih besar dari orde kedua
  • ·         Gelapan : inclined
  • ·         Kembaran : jarang ada
  • ·         Dwi bias : nγ – nα = 0.014-0.034
  • ·         Sifat pembeda : biaxial, warna nya hijau terang, belahan
  • ·         Keterdapatan : umumnya ditemukan pada batuan beku basa.




BIOTIT

  • ·         Warna : coklat, hijau kecoklatan atau coklat kemerahan
  • ·         Pleokroisme : colorless, light tan, coklat kehijauan pupus, pale hijau pupus, brown, hijau tua, merah tua – coklat
  • ·         Ketembusan Cahaya : translucent
  • ·         Bentuk : tabular, euhedra
  • ·         Belahan : satu arah
  • ·         Indeks bias : n > n balsam.
  • ·         Relief : sedang – tinggi.
  • ·         Warna Interferensi : hingga sampai orde ketiga-keempat
  • ·         Gelapan : parallel
  • ·         Kembaran : mungkin ada
  • ·         Dwi bias : kuat, nγ – nα = 0,033 – 0,059
  • ·         Sifat pembeda : biaxial, warna lebih gelap, gelapan “bird – eye”, gelapannya mendekati paralel, micaceous habit
  • ·         Keterdapatan : tersebar luas pada batuan beku dan metamorf, dijumpai dentrital pada batuan sedimen
  •  


MUSKOVIT
  • ·         Warna : colorless
  • ·         Pleokroisme : tidak ada
  • ·         Ketembusan Cahaya : translucent
  • ·         Bentuk : tabular, euhedra
  • ·         Belahan : satu arah
  • ·         Indeks bias : n > n balsam.
  • ·         Relief : sedang
  • ·         Warna Interferensi : kebiruan-kehijauan orde kedua
  • ·         Gelapan : parallel
  • ·         Kembaran : jarang ada
  • ·         Dwi bias : kuat, nγ – nα = 0,037 – 0,041
  • ·         Sifat pembeda : biaxial, colorless, gelapan “bird – eye”, gelapannya paralel
  • ·         Keterdapatan : tersebar luas pada batuan beku dan metamorf, dijumpai dentrital pada batuan sedimen



OLIVIN

  • ·         Warna : colorless
  • ·         Pleokroisme : tidak ada
  • ·         Ketembusan Cahaya : translucent -transparan
  • ·         Bentuk : anhedra (batuan intrusif), euhedra (batuan vulkanik)
  • ·         Belahan : tidak teramati
  • ·         Indeks bias : n > n balsam.
  • ·         Relief : tinggi
  • ·         Warna Interferensi : hingga orde ketiga
  • ·         Gelapan : parallel
  • ·         Kembaran : terkadang ada
  • ·         Dwi bias : kuat, nγ – nα = 0,037 – 0,041
  • ·         Sifat pembeda : dwibias lebih lemah, gelapan oblique
  • ·         Keterdapatan : basalt, gabbro, peridotit, dunit



BRUSIT
  • ·         Warna : colorless
  • ·         Pleokroisme : tidak ada
  • ·         Ketembusan Cahaya : translucent
  • ·         Bentuk : fibrous
  • ·         Belahan : satu arah,
  • ·         Indeks bias : n > n balsam.
  • ·         Relief : sedang
  • ·         Warna Interferensi : kuning dan oranye orde pertama
  • ·         Gelapan : parallel
  • ·         Kembaran : terkadang ada
  • ·         Dwi bias : sedang, nγ – nα = 0,019
  • ·         Sifat pembeda : belahan, anomali interferensi warna
  • ·         Keterdapatan : serpentinit, batuan metamorf kalsit-brusit



MAGNETIT
  • ·         Warna : hitam
  • ·         Pleokroisme : tidak ada
  • ·         Ketembusan Cahaya : opaque
  • ·         Bentuk : euhedra – anhedra
  • ·         Belahan : tidak ada
  • ·         Indeks bias : n > n balsam.
  • ·         Relief : tinggi
  • ·         Kilap : logam
  • ·         Kembaran : tidak ada
  • ·         Keterdapatan : batuan beku dan metamorf  

SANIDIN
  • ·         Warna : colorless
  • ·         Pleokroisme : tidak ada
  • ·         Ketembusan Cahaya : translucent
  • ·         Bentuk : subhedra – anhedra
  • ·         Belahan : satu arah,
  • ·         Indeks bias : n < n balsam.
  • ·         Relief : rendah
  • ·         Warna Interferensi : putih orde pertama
  • ·         Gelapan : parallel
  • ·         Kembaran : kembaran Carlsbad
  • ·         Dwi bias : lemah, nγ – nα = 0,005 – 0,008
  • ·         Sifat pembeda : sudut axial kecil, bersih (tidak ada berkas awan)
  • ·         Keterdapatan : rhyolite, tracyte, tuff,


MIKROKLIN
  • ·         Warna : colorless
  • ·         Pleokroisme : tidak ada
  • ·         Ketembusan Cahaya : translucent
  • ·         Bentuk : subhedra – anhedra
  • ·         Belahan : satu arah,
  • ·         Indeks bias : n < n balsam.
  • ·         Relief : rendah
  • ·         Warna Interferensi : putih orde pertama
  • ·         Gelapan : parallel
  • ·         Kembaran : kembaran polysinthetic
  • ·         Dwi bias : lemah, nγ – nα = 0,007
  • ·         Sifat pembeda : kembaran polysinthetic
  • ·         Keterdapatan : granit, syenite, gneiss, batupasir, arkose




GARNET
  • ·         Warna : umumnya colorless, kemerahan, abu-abu kehijauan
  • ·         Pleokroisme : tidak ada
  • ·         Ketembusan Cahaya : translucent
  • ·         Bentuk : eubhedra – subhedra
  • ·         Belahan : tidak ada
  • ·         Indeks bias : n > n balsam.
  • ·         Relief : sangat tinggi
  • ·         Warna Interferensi : tidak ada
  • ·         Gelapan : tidak ada
  • ·         Kembaran : tidak ada
  • ·         Dwi bias : lemah
  • ·         Sifat pembeda : bentuk butiran, relief tinggi, karakter isotropik
  • ·         Keterdapatan : pegmatit, skis, kuarsit



PERBEDAAN
MINERAL FAKTOR
KUARSA
SANIDIN
ORTHOKLAS
Belahan
Tidak ada
Satu arah
Satu arah
Bercak
clear
clear
cloudy
Kembaran
Tidak ada
Carlsbad
Carlsbad

MINERAL FAKTOR
MIKROKLIN
SANIDIN
ORTHOKLAS
Keterdapatan
Batuan Beku Asam Pluton
Batuan Beku Asam Vulkanik
Batuan Beku Asam Pluton
Bercak
cloudy
clear
cloudy
Kembaran
Polysinthetic
Carlsbad
Carlsbad

MINERAL FAKTOR
Orthopiroksen
Klinopiroksen
Belahan
Dua arah
Tidak begitu tampak
Dwibias
Lebih rendah
Lebih tinggi
Relief
Sedang – tinggi
tinggi
Figure Optic Sign
2V tinggi
2V rendah
Warna
Pucat, pleokroisme lemah
Hijau pupus

MINERAL FAKTOR
Biotit
Hornblenda
Belahan
Satu arah
Dua arah
Pleokroisme
Hijau pucat
Kuning – hijau
Relief
Sedang – tinggi
tinggi
Bentuk
Tabular / pipih
Prismatik
Warna
Lebih gelap
Hijau terang

MINERAL FAKTOR
Biotit
Muskovit
Relief
Sedang – tinggi
sedang
Warna
Lebih gelap
colorless

MINERAL FAKTOR
Olivin
Piroksen
Belahan
Satu arah
Dua arah
Gelapan
oblique
parallel
Relief
tinggi
Sedang – tinggi
Warna
Lebih terang – colorless
Hijau pupus – coklat

MINERAL FAKTOR
Olivin
Kuarsa
Dwi bias
tinggi
rendah
Gelapan
oblique
parallel
Relief
tinggi
sangat rendah






























MINERAL FAKTOR
Plagioklas
Orthoklas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

CERITAKU MENGENAL GEOLOGI , TAPI KENAPA GEOLOGI YA ???

Kenapa ya,? Hue hue hue Kenapa ya.? "GEOLOGI" sebenarnya itu merupakan kata yang asing bagi saya sebelum mengikuti pelatiha...